http://blogdetik.com/avatar/blog-39664-128.pnghttp://a3.twimg.com/profile_images/1113220814/ifrc_normal.jpghttp://2.bp.blogspot.com/_Iv1n7MaLxkA/TSWSWtm4KEI/AAAAAAAAAFA/4dJwJp7b6xU/s1600/UNEP-logo.jpghttp://www.rnw.nl/data/files/images/lead/who_0.jpghttp://people.exeter.ac.uk/aebooth/dev_world_lect06/fao_image.gifhttp://www.logofoo.com/thumbs/1/UNHCR_ai.pnghttp://matanews.com/wp-content/uploads/ipcc.gif
Ganti Aja Backgroundnya

Saturday, February 25, 2012

Ilmu Sembilan Kematian

Ilmu Sembilan Kematian

Ketika Zhang Sanfeng menciptakan Ilmu 9 Langit dan mendirikan Aliran Wudang, dirinya pun mulai dikenal sebagai sosok legenda rimba persilatan. Di kala itu Ilmu 9 Langit mulai terkenal sebagai ilmu sakti yang mengguncang dunia. Long Louguai dari Gunung Chanlong merasa penasaran dengan ilmu tersebut. Dirinya bertekad untuk menciptakan ilmu yang jauh lebih tangguh. Long louguai menghabiskan waktu hingga 80 tahun untuk mempelajari berbagai macam jenis ilmu kung fu guna diambil intisari kebengisan dan kekejaman dari setiap ilmu, maka terciptalah Ilmu 9 Kematian. Sayang, di hari Long Louguai berhasil merampungkan sandi ilmu tersebut, dirinya meninggal tanpa sempat menguasainya. Demi mewujudkan cita-cita gurunya, satu-satunya penerus Long Louguai berusaha untuk melatih Ilmu 9 Kematian. Namun dirinya gagal akibat mengalami penyimpangan hingga akhirnya mati.

Dua ratus tahun kemudian, Ketua Aliran Wudang sekaligus penerus Ilmu 9 langit menerima surat tantangan dari pewaris Ilmu 9 Kematian. Selama berlangsungnya pertarungan, langit bergejolak, matahari dan rembulan menjadi redup. Meski keduanya telah bertarung selama beberapa hari, namun belum juga ada pemenangnya. Semenjak saat itu, Ilmu 9 Kematian mulai dikenal di rimba persilatan. Belakangan, pewaris Ilmu 9 Kematian menerima 7 orang murid. Namun tak satupun yang mampu menguasai Ilmu 9 Kematian. Satu persatu dari murid-muridnya mati akibat penyimpangan ketika berlatih. Merasa ajalnya sudah dekat, sang penerus Ilmu 9 Kematian menuliskan sandi dari ilmu tersebut, dengan harapan kelak ada seseorang yang mampu melatihnya.

Entah berapa tahun kemudian, seorang jagoan secara tak sengaja menemukan kitab Ilmu 9 Kematian. Setelah lama memutuskan ia pun mencoba untuk melatihnya, namun dirinya juga tak luput dari bahaya penyimpangan. Tetapi dirinya masih tetap hidup, yang terserang hanyalah otaknya, ia pun menjadi lumph dan idiot. Kitab sandi Ilmu 9 Kematian jatuh ke tangan sang murid. Akhirnya sang murid berhasil menguasainya. Murid tersebut bernama, Lian Bie Xie.

Dengan Ilmu 9 Kematian, Lian Bie Xie menjadi sosok jagoan tangguh yang ditakuti oleh para pendekar. Setelah membunuh seorang pendekar besar Wang Wu, Lian Bie Xie mendirikan aliran Qing Bang yang akhirnya berkembang menjadi perkumpulan paling besar sekaligus paling kejam di rimba persilatan. Kehebatan ilmu 9 Kematian Lian Bie Xie bahkan mampu menyaiingi kekuatan 4 Dewa Zhong Yuan (Dewa Mabuk, Dewa Racun, Dewa Pedang dan Dewa Iblis).

Ilmu 9 Kematian kembali memiliki seorang penerus baru setelah Lian Bie Xie mewariskan kepada Xiao Jian Shen (Dewa Pedang Kecil), yang sebenarnya merupakan anak kandung Lian Bie Xie sendiri dan juga murid dari Dewa Pedang. Di tangan Xiao Jian Shen, Ilmu 9 Kematian berkembang mejadi ilmu sakti yang maha dasyat. Ditambah dengan Ilmu sejuta Racun, Ilmu 9 Kematian menjadi semakin sesat dan ganas. Xiao Jian Shen pada akhirnya menjadi sang tiada lawan yang dikenal dengan nama Lou Zhu Zhong (Kakek Tua). Ilmu 9 Kematian kembali diturunkan kepada muridnya Wang Kuhai.

Ilmu 9 kematian bersifat ganas dan keji, energi sesatnya memiliki keunikan yang tidak terdapat pada ilmu lain. Selain dapat menekan mental dan pikiran, energi Ilmu 9 Kematian juga bersifat memperbusuk tubuh lawan. Karna itu, jika diserap oleh ilmu penghisap energi, maka akan menjadi bibit penyakit yang menggerogoti tubuh dari dalam. Keunikannya yang lain adalah jika sang penyandang Ilmu 9 Kematian tewas dalam pertempuran. Maka akan dapat hidup dan bangkit kembali dari mati, ditambah dengan kekuatan Ilmu 9 Kematian yang semakin meningkat.

No comments:

klik in